Powered By Blogger

Sabtu, 11 Februari 2012

SEJARAH ASAL-USUL LOWU-LOWU


SEKELUMIT SEJARAH ASAL-USUL LOWU-LOWU

           Lowu-lowu berasal dari kata “Luwuk”.
Jadi,menurut orang-orang Tua bahwa Nenek moyang Lowu-lowu berasal dari “Luwuk” yaitu orang-orang   yang ahli bertani. Akibat adu domba Belanda pada waktu itu di daerah Luwuk sering terjadi kelaparan, maka rombongan ahli pertanian memutuskan untuk meninggalkan daerahnya untuk mencari tempat yang subur tanahnya untuk bercocok tanam.

        Dan pada waktu rombongan orang-orang ahli pertanian tersebut meninggalkan daerahnya mereka bermusyawarah untuk pergi dan menuju bagian selatan dan akhirnya mereka tiba di pulau Buton. Kesultanan Buton pada waktu itu di bawah pimpinan Lakilaponto (Murhum) dan ia sebagai raja ke-6 sekaligus sultan pertama di Buton.

        Perjalanan mereka ke Buton pertama tiba di daerah Lasalimu yaitu di Ambuau (Togo motonu).Tempat tenggalamnya kerajaan Buton pertama. Togo motonu artinya “danau kecil “.Tetapi setelah sekian lama mereka tinggal di sana mereka pun melanjutkan perjalanannya dan mereka singgah di “Lowu-Lowu Morikana” dan meraka tinggal di sawah. Karena tempat tersebut termaksud daerah tandus tidak bisa untuk bercocok tanam maka mereka bermusyawarah untuk pindah dari tempat itu  serangan dari “KUMANG”(Kolouma).Kemudian mereka berangkat menuju ke selatan dan singga di Batusori dan di Batusori juga tidak cocok untuk mereka. Sehingga mereka mencari alasan lagi bahwa di Batusori selalu dipatok ikan sori. Jadi, mereka meninggalkan Batusori dan melanjutkan perjalanannya kemudian mereka tinggal di daerah Wamengkoli (Kasilai).Karena Wamengkoli tanahnya tandus dan air tidak ada akhirnya mereka mencari alasan bahwa di situ tidak bisa bertahan lama karena susah untuk hidup. Semuanya kurus kering akibat susahnya mendapatkan nafkah, jadi mereka menyebrang di Liwuto Makasu di Tapana Batu.Di tapana Batu mereka tinggal   dan di tempat itu mereka juga susah mendapatkan air untuk kebutuhan hidup. Dari Tapana Batu mereka sering kali melakukan penyebrangan untuk berburu, dengan memasang jerat ayam sambil mencari air.

           Pada suatu hari tiba-tiba mereka mendengar suara ayam yang berkokok. Tapi anehnya ayam ini berkokok  yang berbunyi “MARADADI…” sehingga mereka menelusuri atau mencari dari mana asal suara tersebut. Ternyata ayam tersebut berwarna Putih yang tinggal di atas dahan kayu besar. Dimana di bawah pohon kayu tersebut terdapat “mata air”. Mata air tersebut di huni oleh dua ekor Buaya, yang satu buaya jantan dan yang satu buaya betina, di mana :
- Buaya jantan di sebut La Petangko
- Buaya betina di sebut Wa Buri
- Dan ada dua ekor ular yaitu Wa Ura-ura Ndumadi dan Wa Ura-ura Ngkumawu.

            Kemudian rombongan tersebut pindah di tempat yang baru di mana tempat tersebut tanahnya subur. Tempat inilah di abadikan menjadi “Lowu-lowu”.Di Lowu-lowu inilah masyarakat tersebut berdomisilih turun-temurun sampai sekarang.
Catatan :
-          Sebelum kedatangan rombongan dari Luwuk,  sudah ada orang tua yang tinggal yaitu Rampe Yusomba.
-          Buaya jantan sebagai jelmaan Sawerigading.
-          Buaya betina sebagai jelmaan Wa Ode Ngkawula.

-          Ayam putih sebagai jelmaan puteri Bawangi.
-          Maradadi merupakan sumber kehidupan, kesehatan, rezeki, dan keselamatan yang berkah.

Demikian sekelumit sejarah asal usul Lowu-Lowu.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar